Sabtu, 08 Oktober 2011

Berkunjung ke pesantren CONDRO MOWO

Hari Kamis 6 Oktober 2011 Menjelang Adzan Maghrib, ada mobil mewah berwarna hitam berhenti di depan kios, lalu keluarlah dari mobil tersebut dua orang yang memang tidak saya kenal. satu orang muda agak sedikit gemuk.. dan satu lagi usianya sekitar 50 an.. karena memang tidak tahu dan tidak kenal, kita hanya berbicara tentang gordyn saja yang hendak di pesan oleh mereka..

Malam nya saya baru tahu ternyata yang berkunjung ke kios saya adalah KH. Agus Abdul Hamid Syaiful Barnawi. atau yang lebih di kenal oleh masyarakat ngawi dengan sebutan Mbah Hamid dan merupakan keturunan dari Raden Brawijaya V, yang juga dijuluki Sunan Lawu atau juga mendapat julukan Kerta Bumi. Raden Brawijaya V pernah berkuasa di Kerajaan Majapahit dan merupakan raja terakhir sebelum kerajaan itu ditaklukkan oleh Kerajaan Demak. Makam Sunan Lawu berada di Gunung Lawu, dekat Pesantren Condro.


akhirnya saya beserta istri berniat berkunjung ke Pondok Pesantren tersebut. karena letaknya bersebrangan dengan pak Suprapto yang pernah pesen gordyn juga dan pernah saya posting disini http://nazmagordyn-ngawi.blogspot.com/2011/05/giri-mulyo-jogorogo-kabupaten-ngawi.html

dari rumah sekitar jam setengah delapan pagi, dan sampai di pesantren tersebut sekitar pukul sembilan. alhamdulillah sempat sarapan Nasi pecel dan goreng ikan kali kesukaan aghni dulu di jogorogo. hehe...

sampai disana saya dan istri sangat terkejut, jauh dari perkiraan saya betapa tidak Secara umum, pondok pesantren lebih dikenal sebagai institusi pendidikan untuk mengembangkan ilmu-ilmu keislaman. pakaian yang serba sarung dan kopiah. Namun, pesantren yang satu ini mungkin salah satu pesantren yang tidak umum, khariqul ’adah. Pesantren ini hampir sama dengan Rumah Sakit Jiwa yang khusus melayani para pasien yang mengalami stres, gangguan jiwa, dll. saya sempat bertanya kepada Mbah Hamid apa penyebab mereka stress Mbah hamid bilang selain dari pengaruh narkoba ada juga yang karena putus cinta dan di tinggal suaminya begitu saja, lalu mereka pun stress dan sama keluarganya di rehabilitasi dipesantren tersebut.

setelah obrolan dan pengukuran buat gordyn selesai kami pun pamit pulang. karena waktu sudah menunjukan jam 11 siang dan saya pun harus siap-siap untuk jum'atan.

insya Alloh gordynnya jadi sekitar seminggu dari pengukuran..

Terimakasih kepada Mbah Hamid pimpinan Pondok Pesantren CONDRO MOWO yang telah mempercayakan interior rumahnya kepada kami NAZMA GORDYN NGAWI.

0 komentar:

Posting Komentar